Name : Tri Julian Pratama
NPM : 28213957
Class : 3EB13
Transitive Sentences :
1. They build my petshop in Surabaya
2. I couldn't face him today
3. Alex sent a postcard from Argentina
4. Farel played bicycle everyday
5. I drink coffee everyday
Explanation.
Sentences in number one is a transitive sentence which consists of four elements, They , build , my petshop , in Surabaya. The identification are subject (They) , predicate (build) , object (my petshop) , and modifer of place (in Surabaya). Them They is noun (N) , build (v1) , my petshop (o) , Surabaya (adv of place). All of these are not phrase however build my petshop in number one is phrase. Which it's head is petshop.
Sentences in number two is a transitive sentence which consists of four elements, I , couldn't , face him , today. The identification are subject ( i ) , predicate (couldn't) , object (face him) , and modifer of time (today). Them I is noun (N) , couldn't (v1) , face him (o) , today (adv of time). All of these are not phrase however couldn't face him in number one is phrase. Which it's head is face him.
Sentences in number three is a transitive sentence which consists of four elements, Alex , sent , a postcard , from Argentina. The identification are subject (Alex) , predicate (sent) , object (a postcard) , and modifer of place (from Argentina). Them Alex is noun (N) , sent (v1) , a postcard (o) , Argentina (adv of place). All of these are not phrase however sent a postcard in number one is phrase. Which it's head is a postcard.
Sentences in number four is a transitive sentence which consists of four elements, Farel , played , bicycle , everyday. The identification are subject (Farel) , predicate (played) , object (bicycle) , and modifer of time (everyday). Them Farel is noun (N) , played (v1) , bicycle (o) , everyday (adv of time). All of these are not phrase however played bicycle in number three is phrase. Which it's head is bicycle.
Sentences in number five is a transitive sentence which consists of four elements, I , drink , coffee , everday. The identification are subject ( i ) , predicate (drink) , object (coffee) , and modifer of time (everyday). Them I is noun (N) , drink (v1) , coffee (o) , everyday (adv of time). All of these are not phrase however drink coffee in number one is phrase. Which it's head is coffee.
Intransitive Sentences :
1. Dina fells sad today
2. My mother has arrived from Medan.
3. Sora is running very slowly
4. Rina is buying snack in a suermarket
5. My mother is working everyday
Explanation
Sentences in number one is a intransitive sentence which consists of four elements, Dina , feels , sad , today. The identification are subject (Dina) , predicate (feels) , object (sad) , and modifer of time (today). Them Dina is noun (N) , feels (v1) and sad (o) and today (adv of time). All of these are not phrase however feels sad in number three phrase. Which it's head is sad.
Sentences in number two is a intransitive sentence which consists of three elements, My mother , has arrived , from Medan. The identification are subject (My mother) , predicate (has arrived) , , and modifer of place (from Medan). Them My mother is noun (N) , has arrived (v1) and from Medan (adv of place). All of these are not phrase however has arrived in number three phrase. Which it's head is arrived.
Sentences in number three is a intransitive sentence which consists of three elements, Sora , is running , very slowly. The identification are subject (Sora) , predicate (is running) , , and adjective ( very slowly). Them Sora is noun (N) , is running (v1) and very slowly (adjective). All of these are not phrase however is running in number three phrase. Which it's head is running
Sentences in number four is a intransitive sentence which consists of five elements, Rina , is , buying , snack, in a supermarket. The identification are subject (Rina) , predicate (is buying) , object (snack) , and modifer of place (in a supermarket). Them Rina is noun (N) , is buying (v1) and snack (o) and in a supermarket (adv of place). All of these are not phrase however buying snack in number five phrase. Which it's head is snack
Sentences in number five is a intransitive sentence which consists of four elements, My mother , is , working , everyday. The identification are subject (My mother) , predicate (is working) and modifer of time (everyday). Them My mother is noun (N) , is working (v1) and everyday (adv of time). All of these are not phrase however working everyday in number two phrase. Which it's head is working
Senin, 30 Mei 2016
Rabu, 13 Januari 2016
Perekonomian Indonesia 2014
Perekonomian Indonesia pada 2014 akan dihadapkan ketidakpastian global ditengah ekonomi domestic. Namun Indonesia diyakini mampu mengatasi persoalan itu, meski pertumbuhan yang terjadi secara lambat. Jadi tahun depan, ekonomi kita akan tetap stabil. Memang ada masalah global dan juga problem dari dalam negeri. Tapi mari kita fokus pada pekerjaan rumah dan menyiasati semua potensi shock. Karena itu, saya yakin tahun 2014 semua akan berjalan dengan baik.
Namun, kondisi global yang kurang kondusif dan langkah stabilisasi makro yang diambil, di tengah belum optimal reformasi strktural, menyebabkan perekonomian domestik tumbuh melambat. Di tengah dinamika perekonomian global yang kurang menguntungkan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2014 membaik seiring dengan implementasi kebijakan stabilisasi. Defisit transaksi berjalan turun menjadi 3,0% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 3,2% dari PDB. Pemulihan ekonomi global yang berjlan lambat serta harga komoditas global yang masih rendah memberikan tekanan terhadap kinerja ekspor Indonesia yang masih didominasi oleh komoditas berbasis SDA. Namun, perbaikan ekspor manufaktur yang didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi negara maju, khususnya Amerika Serikat (AS), dan nilai tukar rupiah yang sesuai fundamental, serta tertahan laju pertumbuhan impor sejalan dengan moderasi permintaan domestik telah membawa defisit transaksi berjalan berjalan menuju tingkat yang lebih sehat
Pada sektor fiskal, pertumbuhan penerimaan terus berada dibawah pertumbuhan nominal PDB meskipun ada sedikit peningkatan dari penerimaan yang terkait dengan pelemahan rupiah. Untuk mendukung sasaran pembangunan pemerintah, upaya berkelanjutan untuk menggerakkan penerimaan menjadi hal yang penting. Reformasi kebijakan penerimaan untuk memperluas basis pajak, menyederhanakan struktur pajak, menyederhanakan jenis pajak, serta secara selektif merevisi tingkat pajak agar sesuai dengan tingkat internasional. Upaya tersebut bisa membantu meningkatkan penerimaan, serta mengurangi distorsi ekonomi dan menurunkan biaya administrasi. Memperbaiki administrasi dan kepatuhan penerimaan pajak dan bukan-pajak melalui pendekatan yang lebih strategis dan berbasis risiko dalam pengelolaan kepatuhan juga akan membantu mengatasi tantangan ini terhadap perekonomian Indonesia
Tahun 2014 yang baru saja berlalu ternyata kembali menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi global tidak secerah prakiraan semula. Pemulihan memang terus berlangsung di berbagai ekonomi utama dunia, namun dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan harapan dan tidak merata. Harga komoditas dunia pun terus melemah karena permintaan belum cukup kuat, khususnya dari Tiongkok. Di sektor keuangan, ketidakpastian kebijakan the Fed telah meningkatkan kerentanan dan volatilitas di pasar keuangan dunia. Sebagai negara berkembang (emerging market), kita turut merasakan adanya pergeseran arus modal asing keluar dari Indonesia. Selain itu, kita juga dapat mengamati adanya divergensi kebijakan moneter di negara-negara maju. Berbeda dengan the Fed yang berencana melakukan normalisasi kebijakan moneternya, bank sentral Jepang dan Eropa masih perlu menempuh kebijakan moneter yang sangat akomodatif.
Daftar Pustaka :
Namun, kondisi global yang kurang kondusif dan langkah stabilisasi makro yang diambil, di tengah belum optimal reformasi strktural, menyebabkan perekonomian domestik tumbuh melambat. Di tengah dinamika perekonomian global yang kurang menguntungkan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2014 membaik seiring dengan implementasi kebijakan stabilisasi. Defisit transaksi berjalan turun menjadi 3,0% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 3,2% dari PDB. Pemulihan ekonomi global yang berjlan lambat serta harga komoditas global yang masih rendah memberikan tekanan terhadap kinerja ekspor Indonesia yang masih didominasi oleh komoditas berbasis SDA. Namun, perbaikan ekspor manufaktur yang didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi negara maju, khususnya Amerika Serikat (AS), dan nilai tukar rupiah yang sesuai fundamental, serta tertahan laju pertumbuhan impor sejalan dengan moderasi permintaan domestik telah membawa defisit transaksi berjalan berjalan menuju tingkat yang lebih sehat
Pada sektor fiskal, pertumbuhan penerimaan terus berada dibawah pertumbuhan nominal PDB meskipun ada sedikit peningkatan dari penerimaan yang terkait dengan pelemahan rupiah. Untuk mendukung sasaran pembangunan pemerintah, upaya berkelanjutan untuk menggerakkan penerimaan menjadi hal yang penting. Reformasi kebijakan penerimaan untuk memperluas basis pajak, menyederhanakan struktur pajak, menyederhanakan jenis pajak, serta secara selektif merevisi tingkat pajak agar sesuai dengan tingkat internasional. Upaya tersebut bisa membantu meningkatkan penerimaan, serta mengurangi distorsi ekonomi dan menurunkan biaya administrasi. Memperbaiki administrasi dan kepatuhan penerimaan pajak dan bukan-pajak melalui pendekatan yang lebih strategis dan berbasis risiko dalam pengelolaan kepatuhan juga akan membantu mengatasi tantangan ini terhadap perekonomian Indonesia
Tahun 2014 yang baru saja berlalu ternyata kembali menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi global tidak secerah prakiraan semula. Pemulihan memang terus berlangsung di berbagai ekonomi utama dunia, namun dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan harapan dan tidak merata. Harga komoditas dunia pun terus melemah karena permintaan belum cukup kuat, khususnya dari Tiongkok. Di sektor keuangan, ketidakpastian kebijakan the Fed telah meningkatkan kerentanan dan volatilitas di pasar keuangan dunia. Sebagai negara berkembang (emerging market), kita turut merasakan adanya pergeseran arus modal asing keluar dari Indonesia. Selain itu, kita juga dapat mengamati adanya divergensi kebijakan moneter di negara-negara maju. Berbeda dengan the Fed yang berencana melakukan normalisasi kebijakan moneternya, bank sentral Jepang dan Eropa masih perlu menempuh kebijakan moneter yang sangat akomodatif.
Daftar Pustaka :
Anonim. 2015. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2014.
Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang biasa diperjual-belikan dipasar modal seperti saham, obligasi, waran, reksa dana, dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun intuisi lainnya, dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, masyarakat dapat menepatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-masing instrument.
Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat berbentuk orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya, Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan sukuk.
Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.
Daftar Pustaka :
Anonim. 2014. Pengertian Pasar Modal Menurut Para Ahli
Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat berbentuk orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya, Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan sukuk.
Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.
Daftar Pustaka :
Anonim. 2014. Pengertian Pasar Modal Menurut Para Ahli
Nilai Tukar Uang di Indonesia
Nilai tukar adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari. Saat ini nilai tukar yang berlaku di Indonesia adalah rupiah. Nilai tukar menunjukkan seberapa besar rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh uang asing. Kurs yang berlaku di Indonesia saat ini adalah sistem kurs mengambang terkendali dimana dalam hal ini kurs valuta asing ditentukan oleh kekuatan pasar sampai pada tingkat tertentu. Kurs akan selalu mengalami perubahan, apabila terjadi kenaikan harga valuta asing dalam satuan mata uang domestik.
Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham mauun dipasar uang. Karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Terkikisnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar Amerika, memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal. Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang asing lainnya. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan oleh permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan.
Menurut salah satu pengamat pasar uang Indonesia, pasar dan dunia usaha melihat ekonomi Indonesia bermasalah. Salah satu landasannya adalah penurunan pertumbuhan ekonomi dari target diatas 5% menjadi 4,7%. Penurunan ini bisa dipahami sebab hingga kini pengeluaran pemerintah masih bermasalah. Kinerja belanja negara selama enam bulan tahun 2015 diperkirakan baru terserap 39% dari total alokasi anggaran Rp 1.984 triliun dalam APBNP. Keadaan itu, menurut staf khusus kementrian keuangan, berubah mulai pertengahan tahun ini setelah kementrian rampung melakukan perombakan dan seluruh program ekonomi Presiden Joko Widodo ditampung dalam APBNP.
Daftar Pustaka :
Bonasir, Rohmatin. 2015. Nilai Tukar Rupiah Tidak Sehat
Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham mauun dipasar uang. Karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Terkikisnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar Amerika, memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal. Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang asing lainnya. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan oleh permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan.
Menurut salah satu pengamat pasar uang Indonesia, pasar dan dunia usaha melihat ekonomi Indonesia bermasalah. Salah satu landasannya adalah penurunan pertumbuhan ekonomi dari target diatas 5% menjadi 4,7%. Penurunan ini bisa dipahami sebab hingga kini pengeluaran pemerintah masih bermasalah. Kinerja belanja negara selama enam bulan tahun 2015 diperkirakan baru terserap 39% dari total alokasi anggaran Rp 1.984 triliun dalam APBNP. Keadaan itu, menurut staf khusus kementrian keuangan, berubah mulai pertengahan tahun ini setelah kementrian rampung melakukan perombakan dan seluruh program ekonomi Presiden Joko Widodo ditampung dalam APBNP.
Daftar Pustaka :
Bonasir, Rohmatin. 2015. Nilai Tukar Rupiah Tidak Sehat
Inflasi di Indonesia
Dalam ilmu ekonomi, Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Proses ini berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan menurunnya nilai mata uang secara berkelanjutan. Artinya, tingkat harga yang tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling berpengaruh.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun. Inflasi sedang antara 10%-30% setahun. Inflasi berat antara 30%-100% dan hiperinflasi terjadi apabila kenaikan harga berada diatas 100% setahun.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan dan tekanan produksi atau distribusi. Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter. Sedangkan, untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh pemerintah. Inflasi permintaan terjadi akibat adanya permintaan total dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar. Inflasi tekanan biaya terjadi akibat adanya kelangkaan produksi atau kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
Daftar Pustaka :
George Reisman, Capitalism : A Treatise on Economics (Ottawa : Jameson Books, 1990)
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun. Inflasi sedang antara 10%-30% setahun. Inflasi berat antara 30%-100% dan hiperinflasi terjadi apabila kenaikan harga berada diatas 100% setahun.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan dan tekanan produksi atau distribusi. Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter. Sedangkan, untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh pemerintah. Inflasi permintaan terjadi akibat adanya permintaan total dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar. Inflasi tekanan biaya terjadi akibat adanya kelangkaan produksi atau kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
Daftar Pustaka :
George Reisman, Capitalism : A Treatise on Economics (Ottawa : Jameson Books, 1990)
Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan tersebut digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan biasanya meliputi, neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan unsur bagian integral dari laporan keuangan.
Unsur yang berkaitan langsung dalam laporan keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Dalam Neraca juga harus diperhatikan keseimbangan nominal dalam debit dan kredit. Jika balance antara debit dan kredit, maka dapat dikatakan unsur neraca tersebut adalah baik
Unsur yang berkaitan langsung dalam laporan keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Dalam Neraca juga harus diperhatikan keseimbangan nominal dalam debit dan kredit. Jika balance antara debit dan kredit, maka dapat dikatakan unsur neraca tersebut adalah baik
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu aktivitas mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan kejadian atau transaksi yang bersifat keuangan. Akuntansi digunakan untuk menyusun sebuah laporan keuangan dalam satu periode tertentu. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat. Bukti akurat yang dimaksud adalah bukti transaksi yang dikeluarkan perusahaan. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi dikenal dengan istilah pembukuan
Akuntansi bertujuan untuk menyediakan informasi-informasi keuangan yang nantinya dijadikan dasar dalam pengambilan sebuah keputusan. Akuntansi memiliki banyak bidang. Diantaranya, Akuntansi Perpajakan, Akuntasi Publik, Akuntansi Biaya dan lain sebagainya. Bidang-bidang akuntansi tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi tersebut haruslah berjalan dengan baik.
Subjek
Predikat
Objek
Keterangan
Akuntansi bertujuan untuk menyediakan informasi-informasi keuangan yang nantinya dijadikan dasar dalam pengambilan sebuah keputusan. Akuntansi memiliki banyak bidang. Diantaranya, Akuntansi Perpajakan, Akuntasi Publik, Akuntansi Biaya dan lain sebagainya. Bidang-bidang akuntansi tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi tersebut haruslah berjalan dengan baik.
Subjek
Predikat
Objek
Keterangan
Ibu Pergi ke Pasar
Ibu pergi ke pasar untuk membeli sayur dipagi hari. Ibu membeli kangkung di pasar. Karena di pasar, Ibu bisa membeli sayur yang segar. Ibu pergi ke pasar dari pukul 06.00 hingga pukul 09.00. Ibu sangat suka memasak tumis kangkung
Subjek
Predikat
Objek
Keterangan
Langganan:
Postingan (Atom)